Bahkan di era modern ketika kita sudah memakai pesawat terbang dan helikopter, kita masih sangat tergantung pada keberadaan laut untuk transportasi barang. Kapal kargo, kapal tanker minyak, dan kapal penangkap ikan masih berlayar mengarungi ombak di seluruh dunia setiap hari. Selain itu, sekitar 30% pasokan minyak dunia berasal dari eksplorasi lepas pantai yang berarti masih banyak rig, anjungan produksi, dan kapal pendukung yang beroperasi di laut.
Kecelakaan dapat dan sering terjadi pada industri apa pun yang melibatkan penggunaan mesin yang kompleks dan adanya interaksi antar manusia. Dalam banyak kasus, akar dari penyebab kecelakaan di laut terjadi karena kegagalan mesin, peralatan, sistem atau perlengkapan, cuaca dan kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang dilakukan oleh pekerja dan operator memainkan peran utama dalam kecelakaan laut dan investigasi yang mendalam sangat diperlukan untuk mengungkap tentang mata rantai dari peristiwa yang mengarah ke sebuah insiden. Meskipun insiden yang terjadi mungkin singkat, namun dapat meninggalkan dampak yang bertahan lama, tidak hanya pada orang yang terlibat, tetapi juga pada lingkungan dan ekosistem.
Sumber Umum dari Kecelakaan Maritim
- Kecelakaan pada Anjungan dan Instalasi Minyak Lepas Pantai: Insiden Deepwater Horizon pada tahun 2010 di Teluk Meksiko adalah kecelakaan yang melibatkan anjungan minyak. Eksplorasi minyak dan gas di lepas pantai banyak menggunakan alat berat dan proses kerja yang kompleks. Bahkan masalah kecil atau kelalaian satu proses kerja dapat menyebabkan insiden bencana yang besar.
- Kecelakaan pada Kapal Tanker Minyak: Penyebab utama kecelakaan pada Kapal Tanker Minyak adalah adanya kebakaran atau ledakan. Sifat material yang diangkut oleh kapal tanker berbahaya dan sangat mudah terbakar, sehingga memudahkan terjadinya ledakan. Menurut statistik, penyebab terbesar dari insiden pada kapal tanker minyak adalah karena kelalaian yang dilakukan oleh pekerja.
- Terdamparnya kapal dan kerusakan pada lambung: Terdamparnya kapal terjadi ketika bagian bawah kapal mengikis benda-benda yang terendam, seperti tumpukan pasir, bebatuan atau dasar laut yang dangkal. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada lambung, kebocoran dan kerusakan pada lingkungan.
- Kecelakaan akibat kerusakan pada mesin derek: Seperti halnya pengoperasian mesin derek di darat, pengoperasian mesin derek di pelabuhan dan di laut juga membawa risiko kecelakaan. Kegagalan pada kabel atau mesin derek dapat menyebabkan cedera yang serius, terkadang fatal.
- Narkoba dan alkohol: Penyalahgunaan zat merupakan masalah di seluruh dunia, bahkan di Industri Maritim. Ketika para pekerja terkena narkoba atau alkohol, hal ini dapat mengganggu pikiran mereka dan membuat mereka lebih rentan untuk melakukan kesalahan atau mengambil risiko yang tidak perlu, sehingga menyebabkan kecelakaan.
EMSA (European Maritime Safety Agency) melaporkan bahwa jumlah kecelakaan di laut pada tahun 2017 adalah sebanyak 3.301 dan jumlah total kecelakaan dan korban jiwa pada tahun 2018 adalah sekitar 3.174.
No comments:
Post a Comment